Bila berjuang dan berjihad kerana Allah maka lahirlah ketakutan dari musuh-musuhnya kepada pendokong-pendokong Agamanya. Beberapa pemimpin Hamas yang sangat ditakuti musuh Allah saperti Israel dan Amerika Syarikat (AS). Siapa dan mengapa? Antaranya ialah...
1. Syekh Ahmad Yasin
Syekh Ahmad Yasin atau Ahmad Ismail Yasin pemimpin spiritual Palestin. Dia lahir di Desa al-Jaurah, sebuah perkampungan dengan Jalur Gaza pada 1 Januari 1938. Di usia kanak-kanak, dia dan keluarganya telah menjadi pelaian sebab pecah perang antara dunia Arab dengan Israel.
Saat remaja, Syekh Ahmad Yasin telah mengalami kelumpuhan sebab salah dalam melakukan kegiatan sukan. Tidak hanya lumpuh, dia menjadi buta namun ini tidak mengurangi semangatnya untuk belajar. Kecerdasannya membuat ia mampu menyelesaikan sekolah dengan baik bahkan diterima di Universitas Al Azhar, Ibu Kota Kairo, Mesir. Tetapi tidak sampai tamat kerana keadaan fiziknya.
Dia mendirikan organisasi Harakatul al-Muqawamah al-Islamiyah atau Hamas. Dari atas kursi rodanya, dia mampu membangkitkan semangat rakyat Palestin untuk melawan Israel. Suaranya parau tapi mampu mengubah batu menjadi senjata AK-47 yang menghancurkan kendaraan Zionis.
Israel atau negara Bintang Daud itu takut padanya, takut pada kalimat-kalimat serta pemikirannya, menggerakkan puluhan ribu warga Palestin untuk melawan Israel. Syekh Ahmad Yasin menjadi target pembunuhan utama. Dia terbunuh pada 2004 oleh tiga roket Israel saat pulang dari shalat subuh di masjid setempat.
2. Abdul Aziz Rantissi
Abdul Aziz Rantissi merupakan sohib kental Syekh Ahmad Yasin. Bersama, keduanya mendirikan organisasi Harakatul al-Muqawamah al-Islamiyah atau Hamas. Jika otak utama Hamas adalah Yasin, Rantissi dikenal jurucakap anti-kompromi dengan Israel. Dia bahkan menentang dan memutuskan diskusi dengan Perdana Menteri Palestin Mahmud Abbas yang menyerukan gencatan senjata dengan Negara Zionis itu.
Saat sahabat terdekatnya, Yasin, terbunuh,. Rantissi maju menjadi pemimpin Hamas. Dia memanggil ribuan pendukungnya di Gaza dan mengumumkan perang dengan Israel dan sekutunya, AS. Dia pernah mengatakan, jika perlu memilih mati sebab ditembak Israel atau berpenyakit jantung, ia memilih yang pertama. Kata-katanya terbukti. Tak lama setelah kematian Yasin, Rantissi dihabisi Angkatan Pertahanan Israel dengan berondongan peluru.
3. Yahya Ayyas
Yahya Ayyas lahir di Kota Rafah, Palestin, pada 6 Mac 1966. Dia masuk dalam barisan Brigade Ezzul Deen Al Qassam, kelompok sayap Hamas. Dia lulus dan mendapat gelar sarjana elektro dan menjadi otak dibalik pembuatan senjata serta bom kelompok itu.
Ayyas sangat ditakuti Israel sebab keahliannya merakit bahan peledak itu. Senjata ciptaannya telah membunuh ratusan tentara dan awam Zionis. Ayyas terbunuh oleh Agen Israel bekerjasama dengan salah satu anggota Hamas yang belot. Dia meledak bersama telefon yang ternyata adalah bom.
4. Syekh Izzudin al-Qassam
Syekh Izzudin al-Qassam salah satu tokoh utama pergerakan pembebasan Palestin dan dunia Arab. Dia pencetus kalimat, umat Islam wajib membantu diri mereka sendiri sebab tidak ada orang lain bakal membantu. Namanya diabadikan menjadi kelompok sayap Hamas kerana pandangannya banyak mempengaruhi ribuan pemuda muslim untuk mengikuti jalannya.
Syekh al-Qassam berhasil mencerahkan para pemuda untuk bangkit sedar politik dan perlawanan bersenjata sebagai bahagian dari perjuangan seorang muslim melawan penjajahan barat.
5. Ahmad Said Khalil al-Jabari
Nama lengkapnya Ahmad Said Khalil al-Jabari. Dia pemimpin sayap Hamas kemarin terbunuh oleh roket Israel. Dia garda depan perundingan pertukaran tawanan Palestin dengan tahanan Zionis. Sebagai ketua tertinggi berigade paling ditakuti Israel, dia menjadi target utama pembunuhan oleh Agen Rahasia Israel Mossad.
Kemampuan al-Jabari dalam memimpin sayap militer Hamas ini dengan cepat berkembang dan dalam waktu singkat kelompok masih berupa milisi menjadi semi militer dengan lebih dari 10 ribu pasukan yang terbagi dalam tugas dengan tingkatan tertentu. Setiap tugas dan tingkatan ini dimaksimalkan pada unit-unit khusus. Dia juga membangun beragam gudang senjata untuk Brigade Izzuddin Qassam dan sebahagian senjata itu diproduksi sendiri, persis kehebatan pendahulunya, Yahya Ayyas.
Perlahan tapi pasti, al-Jabari menjadi masalah terbesar Israel. Dengan serangkaian bombardir dilancarkan minggu lalu, pemimpin itu akhirnya tewas dengan roket ditembakkan pasukan Zionis.
Yang patah akan tumbuh, yang hilang akan berganti (IbnuHasyim.blogspot.com/Pelbagai sumber)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan